Pentingnya Mengenal Allah
Tujuan Allah menghidupkan manusia di bumi adalah agar manusia beribadah kepada Allah swt. “Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepada-Ku.”(Adz-dzariat : 56).
Seseorang yang mengenal Allah SWT, akan tahu akan
tujuan hidupnya, tujuan mengapa ia dicipitakan dan untuk apa ia berada
di atas dunia. Sebaliknya, seseorang yang tidak mengenal Allah tentu ia
akan terpedaya dan terpukau oleh indahnya dunia, yang pada gilirannya ia
habiskan umurnya untuk mencari dunia dan menikmatinya.
Allah memperkenalkan diri-Nya ketika Allah
mengambil janji kepada manusia ketika sebelum manusia lahir.(Al-A’raf
172). Kemudian, eksistensi Allah telah tertanam dalam inner-conciousness
(kesadaran diri) manusia. Sehingga secara naluriah, sebenarnya manusia
mengenal adanya pemilik kekuatan yang agung di dunia ini. Hanya
kemudian, pada pencarian akan ‘Pemilik Kekuatan Yang Agung’, sering
terjadi salah sasaran. Yang disembah oleh manusia sering kali justru
ciptaan Tuhan, bukan Tuhan itu sendiri.
Naluri ini dimiliki oleh seluruh manusia. Ada
pun orang yang tidak mengakui adanya Tuhan, maka dia telah menentang
nalurinya sendiri. Menurut Yusuf Qaradawi dalam bukunya ‘Wujudullah’,
Al-Qur’an tidak pernah membahas mengenai orang yang tidak mempercayai
Tuhan. Yang Al-Qur’an bahas adalah mengenai orang-orang yang salah
sasaran dalam menyembah Al-Qur’an.
Seorang yang mengenal Allah, tidak akan salah sasaran dalam beribadah.
Seorang muslim yang mengenal Allah, akan
merasakan kehidupan yang lapang walau bagaimanapun keadaannya. Ketika
dalam kesulitan, ia akan sabar. Dan dalam kelapangan, ia akan bersyukur.
Ini karena ia mengenal Allah, bahwa Allah-lah yang telah mengatur
kehidupannya. Dan Allah tidak pernah berbuat zholim kepada hamba-Nya.
“Amat mengherankan terhadap urusan mukmin,
semuanya, hal itu tidak terdapat kecuali pada mukmin, bila ditimpa
musibah ia sabar, dan bila diberi nikmat ia bersyukur.” (Hadits riwayat
Muslim).
Orang yang tidak mengenal Allah, maka akan merasakan sempitnya kehidupan.
“Dan barangsiapa yang berpaling dari
peringatan-Ku, maka sesungguhnya baginya penghidupan yang sempit, dan
Kami akan menghimpunnya pada hari kiamat dalam keadaan buta.” (QS.
Thaaha: 124).
Seseorang yang mengenal Allah akan selalu
mengharap ridho-Nya dalam setiap perbuatannya, dalam perjalan hidupnya.
Lain halnya dengan orang yang tidak mengenal Allah, ia berbuat
berdasarkan kemuan syahwat dan kehendak nafsunya. Jadilah hawa nafsunya
Tuhan selain Allah yang memerintah dan melarangnya.
Jalan Mengenal Allah
1. Mengenal Allah lewat Akal
Allah menciptakan akal untuk kita sebagai
salah satu perangkat untuk mengolah alam semesta. Dan Allah
menyempurnakan akal kita agar mampu memahami keberadaan-Nya. Mengenal
Allah tidak hanya bisa didasarkan pada faith (kepercayaan). Karena
dengan fikiran yang shidiq, maka Allah akan terwujud jelas
keberadaan-Nya.
“Dan Dia-lah Tuhan yang membentangkan bumi dan menjadikan gunung-gunung dan sungai-sungai padanya. Dan
menjadikan padanya semua buah-buahan berpasang-pasangan, Allah
menutupkan malam kepada siang. Sesungguhnya pada yang demikian itu
terdapat tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi kaum yang memikirkan.
“Ar-Ra’du : 3”
Hal ini berbeda sekali dengan kepercayaan
lain, yang mau tidak mau pemeluknya harus bersandar pada faith untuk
mengenali tuhannya. Contohnya, apapun logika yang dihidangkan untuk
mengkonsumsi kepercayaan trinitas, akan menjadi mentah kembali dan tak
berguna. Tak ada yang sanggup menghadirkan trinitas dalam logika seorang
manusia.
Ada dua fenomena yang dapat diamati dan
dipelajari dalam rangka mengenal Allah SWT dengan menggunakan potensi
akal yang diberikan-Nya kepada kita. Yaitu:
a. Ayat Kauniyah
Yaitu ayat-ayat yang terdapat di alam
semesta. Kita tidak akan sanggup memikirkan dzat Allah. Tapi yang harus
kita pikirkan adalah ciptaan Allah SWT. Keseimbangan penciptaan
seharusnya telah membunuh kecurigaan bahwa segala sesuatu terjadi dengan
sendirinya di bumi ini. Konsep serba ‘kebetulan’ hanya menjadi takhayul
kalau kita memindai alam ini, dan menyimpulkan secara jujur.
“Yang telah menciptakan tujuh langit
berlapis-lapis, kamu sekali-kali tidak melihat pada ciptaan Tuhan Yang
Maha Pemurah sesuatu yang tidak seimbang. Maka lihatlah berulang-ulang,
adakah kamu lihat sesuatu yang tidak seimbang? (Al-Mulk:2)”
b. Ayat Qouliyah.
Yaitu ayat-ayat yang terdapat dalam Al-Qur’an yang senantiasa kita baca sehari-hari.
Bila nabi dan rasul terdahulu memperkenalkan
Allah kepada kaumnya dengan menggunakan mu’jizat, seperti itu juga
Rasulullah Muhammad SAW. Begitu banyak mu’jizat terjadi di zaman
Rasulullah. Hanya mu’jizat yang tetap bertahan setelah Rasulullah tiada,
adalah Al-Qur’an. Inilah mu’jizat agung yang membuat orang yang
memahaminya akan terpukau.
Begitu banyak orang yang takluk
kesombongannya oleh Al-Qur’an. Mulai dari ilmuwan seperti Maurice
Brucille, sampai seniman seperti Cat Steven. Mereka semua masuk Islam
diperantarai Al-Qur’an.
2. Mengenal Allah lewat Asma’ul Husna.
Allah memperkenalkan diri-Nya melalui asma’ul
husna, atau nama-nama baik yang dimiliki oleh Allah. Perkenalan ini
adalah perkenalan tingkat lanjut. Karena hanya orang yang telah yakin
akan adanya Allah, yang bisa mengenal Allah melalui asma’ul husna.
Nama-nama Allah tersebut terdapat 99 nama. Sifat-sifat Allah tertuang dalam nama-nama ini.
Sumber: di sini
Tidak ada komentar:
Posting Komentar